Wednesday, March 26, 2014

Ketika Dia harus kembali kerumah Bapa



Hidup..
Gak ada seorang pun yang tau apa yang akan terjadi di hidupnya..
Kelahiran itu belum pasti tapi kematian itu adalah hal yg pasti.
Setiap makhluk hidup dan semuanya itu akan kembali ke penciptanya.
Gak peduli dy itu orang baik atau orang jahat yang pasti dia akan mati.

“ O Tuhan.. persiapkan jalanku” sebuah kata-kata terakhir yang diucapkan bolang (Kakek bhs.Karo) ketika semua keluarga mendoakan dia di rumahsakit Elisabeth Medan.
Masih begitu lekat di dalam bayanganku ketika setahun yang lalu hari minggu 19 maret 2013 jam 12 siang,pulang dari gereja aku terima 3 sms dari mama, yg isinya “wi.. doain bolang (Kakek) supaya ada mujizat, supaya bisa sembuh sekarang lagi masuk ruang ICU bolang udah gak sadar lagi”.
Aku kaget dan langsung ambil alkitab  nyanyi “Disaatku tak berdaya kuasamu yang sempurna ketika ku percaya mujizat itu nyata bukan karena kekuatan namun rohmu ya Tuhan ketika ku berdoa mujizat itu nyata.”
Aku terus berdoa, berdoa siang hari itu. Fikiran aku kacau, aku bingung ditambah lagi telfon dari  mama, mama nangis2 dia bilang “semua keluarga lagi kumpul di rumah sakit elisabeth, semua nya lagi berdoa buat bolang, bolang udah gk sadr lagi wi, kata dokter udah gak ada lagi harapan. Nak, kamu siap2 aja ya beresin pakaian kamu .” aku tutup telfon itu aku nangis, gak terfikir olehku kalo bolang sakit parah, kalo bolang sampe masuk ICU walaupun selama ini dia sakit2an. Sore itu aku beres2 pakaian terus aku ke minimarket sm temen satu kost ku, ntah kenapa minimarket itu memutar musik yang alunan nadanya aku pernah dengar di gereja, alunan nada sedih, alunan nada yang kata2 nya mengatakan dia kembali ke penciptanya, aku coba keliling kesana-sini biar aku gak denger suara itu. Pas pulang nyampe di kostan gak lama kemudian mama sms “wi.. bolang udah pergi, kamu berangkat malam ini dari Lampung “ aku terdiam, otak aku belum kesampean mikir kalo bolang itu gak ada lagi. Malam jam 9 aku berangkat dari lampung ke Jakarta naik travel. Sampe dikapal jam 11 aku telfon pacar aku “beb.. bolang aku udah gak ada, bolang aku udah meninggal padahal dia janji mau lihat aku wisuda” . sampe di bandara soekarno hatta jam 5 pagi tapi baru berangkat terbang ke medan itu jam 3 sore. Aku tiba di Polonia jam 5 sore. Aku naik ojek biar cepet aku nyampe dirumah, aku kagett kalo bendera kuning itu di pasang, ada tenda, banyak orang, banyak mobil yang parkir didepan rumah. Aku salam paman yang lagi berdiri di luar, Aku nangis “Maa.. kenapa secepat ini bolang pergi”. Terus aku salam lagi paman aku yang lain aku peluk “ Mama tengah.. siapa lagi yang ngertiin aku? Siapa lagi bolang aku ma?” dia nangis “Mama tengah.. Nakku pelan-pelan kam ngomong sama ribu yaa..” Paman nganterin aku ke samping bolang Aku nangis  Aku teriak “Bolaaangg... bolaaaaang   kenapa kam pergi bolang? Kam bilang kam udah sehat kam mau lihat aku wisuda, minta maaf aku bolang”. Bolang diam aja, tubuhnya kaku dia  pakai Jas rapi banget, pakai sepatu, ada kain putih yang menyelimuti tubuhnya, ada bunga anggrek ungu di dada nya. Aku tatap foto ulang tahunnnya yang ke-80  yang ada di dinding itu aku perhatikan wajah bolang yang lagi sehat dulu, aku lihat bolang senyum kearah Aku. Aku gak pernah sebelumnya lihat foto bolang seceria itu, foto yang dulu aku lihat tiba-tiba tersenyum ke arahku. 

Semalaman kami semua anaknya menantunya cucunya disamping Bolang kami semua nyanyi dan menangis . Keesokan harinya bolang di bawa ke jambur halilintar, 2 sahabat terbaik yang Aku sayang  dan 1 temen Aku jg datang ke Jambur, di jambur rame banget orang yang hadir lebih dari seribu orang hadir ke acara adat kepergian bolang waktu itu. Begitu banyak orang yang tidak berhubungan darah dengan bolang hadir dan menangis, sampai jambur itu penuh, padat, gerah. Sore hari nya bolang di bawa ke gereja karena dia  seorang Pengerja di gereja. Ketua Moderamen GBKP menghadiri acara kepergian Bolang. Beliau memberikan tanda kenang-kenangan untuk kami keluarga, tanda bahwa Bolang adalah Hamba Tuhan yang setia seorang yang dituakan dihormati yang semangat dalam pelayanan di rumah Tuhan. Begitu banyak kata2 manis yang diucapkan oleh pihak gereja, mereka begitu kehilangan dengan sosok Bolang.
 Kami keluarga Anak-Anak dan cucu-cucunya bolang menyanyikan sebuah lagu terakhir sebelum peti itu ditutup. Aku ambil Microphone, Aku bacakan sebuah Puisi buat Bolang, air mata pun tak terbendung ketika puisi itu aku lantunkan. Sore jam 4 peti ditutup dikunci, kami menuju tempat pemakaman.
 Aku lihat peti itu di masukkan ke dalam tanah. Dan  sambil melemparkan tanah ke peti pendeta berkata “ Kembalilah kepada tanah karena Engkau beasal dari tanah”. Peti itu telah tertutup oleh tanah, diatasnya kami taburi dengan air dan bunga.
Kami pulang kerumah sore menjelang malam. Aku melangkah menuju kerumah . pertama sekali kurasakan dirumah itu kami berkumpul tanpa bolang. Tapi kami tau penderitaan Bolang telah usai, perjuangan Bolang sudah selesai. Dia meninggal dalam kemuliaan , dia meninggal dalam keadaan sukses, dalam keadaan kelimpahan berkat Tuhan, Beliau meninggalkan 6 orang anak, 7 orang menantu,20 cucu dan 2 cicitnya.

“Bolang.. Andai Aku punya kehidupan yang enak, Pasti Aku gak akan pernah tau rasanya melewati kehidupan denganMu dan Ribu(Nenek), Aku gak akan pernah tau rasanya menyayangiMu dan kehilanganMu. 

Tapi aku gak nyesal dengan kehidupanKu saat ini, Bolang sosok Bapak dalam Hidupku, sosok yang peduli akan kesehatanKu, peduli  akan Masa depanku, peduli akan hidupku. Bolang yang selalu tanya Aku, udah makan belum? Atau telfon kalau aku udah jam 10 malam belum dirumah, bolang yang nungguin Aku diruang tamu menunda tidurnya untuk nungguin aku pulang, Bolang yang tanya gimana dengan sekolahku Bolang juga  yang selalu kasih semangat buat Aku untuk pacu belajar, bolang juga yang selalu ku minta uang nya untuk keperluanKu. Tapi sekarang terasa banget Bolang udah gak ada lagi, udah gak ada lagi suara nasehat, dan didikan yang aku dengar, udah gak pernah ada lagi suara Tawanya, gak ada lagi tubuhnya yang minta tolong di urut, yang minta tolong di ambilkan air minum atau dibleikan obatnya ke apotik.
Bolang.. tulisan ini kutulis walaupn kam udah gak ada lagi, tapi Aku akan mengenang kam selalu, aku akan selalu kirikmkan doa supaya Tuhan Yesus kasih tempat terbaik untuk kam di sorga .”

Aku sering mengingat bolang, aku lihat fotonya aku fikirkan semua kenangan tentang dia aku sering tanya dalam hati “ BolangKu..BapakKu.. kapan lagi kita ketemu Pak? Kapan lagi kita bisa ngobrol pak? Kapan lagi bisa ku salam kam Bolang ?” tapi itu semua udah.. udah kami gak akan pernah ketemu lagi didunia ini. Sampai ketemu di Sorga di kehidupan kekal yang Tuhan Yesus sediakan untuk kita semua Bolang.

“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”


Semua orang selalu menghibur aku mereka bilang “Yaudah lah, jangan sedih Tuhan punya rencana yang terbaik” di wajah aku hanya mengangguk “Iya”, tapi dalam hati aku berontak aku berkata “ iyaa karena bukan kamu yg ngerasain apa yang aku rasain, kamu gak di posisi aku”.

Buat temen-temen yang udah baca postingan aku ini, makasih kalian udah baca sampai akhir tulisan Aku ini, mungkin ada yang beranggapan kalo aku ini berlebihan, berlebihan sedihnya, berlebihan nulis2 kayak gini. Memang Aku BERLEBIHAN tapi Pesan buat kalian, jangan pernah sia-siakan orang yang kalian sayangi. Coba kalian tatap orang tua kalian atau orang yg kalian sayangi tatap wajah itu bersyukur kalau masih ada mereka disamping kalian, bersyukur kalo mereka masih marahin kalian. Karena suatu hari nanti kalo Tuhan udah panggil mereka untuk pulang udah gak akan ada lagi sosok itu, kemana Pun kalian cari di dunia ini mereka udah gak ada lagi. Sayangi jangan sia-siakan selagi masih bisa senangkan mereka.
Terimakasih
Ams 17:6  Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.

No comments:

Post a Comment