Hidup..
Gak ada seorang pun yang tau apa yang akan terjadi
di hidupnya..
Kelahiran itu belum pasti tapi kematian itu adalah
hal yg pasti.
Setiap makhluk hidup dan semuanya itu akan kembali
ke penciptanya.
Gak peduli dy itu orang baik atau orang jahat yang
pasti dia akan mati.
“ O Tuhan.. persiapkan jalanku” sebuah kata-kata
terakhir yang diucapkan bolang (Kakek bhs.Karo) ketika semua keluarga mendoakan
dia di rumahsakit Elisabeth Medan.
Masih begitu lekat di dalam bayanganku ketika
setahun yang lalu hari minggu 19 maret 2013 jam 12 siang,pulang dari gereja aku
terima 3 sms dari mama, yg isinya “wi.. doain bolang (Kakek) supaya ada
mujizat, supaya bisa sembuh sekarang lagi masuk ruang ICU bolang udah gak sadar
lagi”.
Aku kaget dan langsung ambil
alkitab nyanyi “Disaatku tak berdaya
kuasamu yang sempurna ketika ku percaya mujizat itu nyata bukan karena kekuatan
namun rohmu ya Tuhan ketika ku berdoa mujizat itu nyata.”
Aku terus berdoa, berdoa siang
hari itu. Fikiran aku kacau, aku bingung ditambah lagi telfon dari mama, mama nangis2 dia bilang “semua keluarga
lagi kumpul di rumah sakit elisabeth, semua nya lagi berdoa buat bolang, bolang
udah gk sadr lagi wi, kata dokter udah gak ada lagi harapan. Nak, kamu siap2
aja ya beresin pakaian kamu .” aku tutup telfon itu aku nangis, gak terfikir
olehku kalo bolang sakit parah, kalo bolang sampe masuk ICU walaupun selama ini
dia sakit2an. Sore itu aku beres2 pakaian terus aku ke minimarket sm temen satu
kost ku, ntah kenapa minimarket itu memutar musik yang alunan nadanya aku
pernah dengar di gereja, alunan nada sedih, alunan nada yang kata2 nya
mengatakan dia kembali ke penciptanya, aku coba keliling kesana-sini biar aku
gak denger suara itu. Pas pulang nyampe di kostan gak lama kemudian mama sms
“wi.. bolang udah pergi, kamu berangkat malam ini dari Lampung “ aku terdiam,
otak aku belum kesampean mikir kalo bolang itu gak ada lagi. Malam jam 9 aku
berangkat dari lampung ke Jakarta naik travel. Sampe dikapal jam 11 aku telfon
pacar aku “beb.. bolang aku udah gak ada, bolang aku udah meninggal padahal dia
janji mau lihat aku wisuda” . sampe di bandara soekarno hatta jam 5 pagi tapi
baru berangkat terbang ke medan itu jam 3 sore. Aku tiba di Polonia jam 5 sore.
Aku naik ojek biar cepet aku nyampe dirumah, aku kagett kalo bendera kuning itu
di pasang, ada tenda, banyak orang, banyak mobil yang parkir didepan rumah. Aku
salam paman yang lagi berdiri di luar, Aku nangis “Maa.. kenapa secepat ini bolang
pergi”. Terus aku salam lagi paman aku yang lain aku peluk “ Mama tengah..
siapa lagi yang ngertiin aku? Siapa lagi bolang aku ma?” dia nangis “Mama
tengah.. Nakku pelan-pelan kam ngomong sama ribu yaa..” Paman nganterin aku ke
samping bolang Aku nangis Aku teriak
“Bolaaangg... bolaaaaang kenapa kam pergi
bolang? Kam bilang kam udah sehat kam mau lihat aku wisuda, minta maaf aku bolang”.
Bolang diam aja, tubuhnya kaku dia pakai
Jas rapi banget, pakai sepatu, ada kain putih yang menyelimuti tubuhnya, ada
bunga anggrek ungu di dada nya. Aku tatap foto ulang tahunnnya yang ke-80 yang ada di dinding itu aku perhatikan wajah bolang
yang lagi sehat dulu, aku lihat bolang senyum kearah Aku. Aku gak pernah sebelumnya
lihat foto bolang seceria itu, foto yang dulu aku lihat tiba-tiba tersenyum ke
arahku.
Semalaman kami semua anaknya
menantunya cucunya disamping Bolang kami semua nyanyi dan menangis . Keesokan
harinya bolang di bawa ke jambur halilintar, 2 sahabat terbaik yang Aku sayang dan 1 temen Aku jg datang ke Jambur, di jambur
rame banget orang yang hadir lebih dari seribu orang hadir ke acara adat
kepergian bolang waktu itu. Begitu banyak orang yang tidak berhubungan darah
dengan bolang hadir dan menangis, sampai jambur itu penuh, padat, gerah. Sore
hari nya bolang di bawa ke gereja karena dia seorang Pengerja di gereja. Ketua Moderamen
GBKP menghadiri acara kepergian Bolang. Beliau memberikan tanda kenang-kenangan
untuk kami keluarga, tanda bahwa Bolang adalah Hamba Tuhan yang setia seorang
yang dituakan dihormati yang semangat dalam pelayanan di rumah Tuhan. Begitu
banyak kata2 manis yang diucapkan oleh pihak gereja, mereka begitu
kehilangan dengan sosok Bolang.
Kami keluarga Anak-Anak dan cucu-cucunya bolang
menyanyikan sebuah lagu terakhir sebelum peti itu ditutup. Aku ambil Microphone,
Aku bacakan sebuah Puisi buat Bolang, air mata pun tak terbendung ketika puisi
itu aku lantunkan. Sore jam 4 peti ditutup dikunci, kami menuju tempat pemakaman.
Aku lihat peti itu di masukkan ke dalam tanah. Dan sambil melemparkan tanah ke peti pendeta berkata
“ Kembalilah kepada tanah karena Engkau beasal dari tanah”. Peti itu telah
tertutup oleh tanah, diatasnya kami taburi dengan air dan bunga.
Kami pulang kerumah sore
menjelang malam. Aku melangkah menuju kerumah . pertama sekali kurasakan
dirumah itu kami berkumpul tanpa bolang. Tapi kami tau penderitaan Bolang telah
usai, perjuangan Bolang sudah selesai. Dia meninggal dalam kemuliaan , dia
meninggal dalam keadaan sukses, dalam keadaan kelimpahan berkat Tuhan, Beliau
meninggalkan 6 orang anak, 7 orang menantu,20 cucu dan 2 cicitnya.
“Bolang.. Andai Aku punya
kehidupan yang enak, Pasti Aku gak akan pernah tau rasanya melewati kehidupan
denganMu dan Ribu(Nenek), Aku gak akan pernah tau rasanya menyayangiMu dan
kehilanganMu.
Tapi aku gak nyesal dengan kehidupanKu saat ini, Bolang sosok
Bapak dalam Hidupku, sosok yang peduli akan kesehatanKu, peduli akan Masa depanku, peduli akan hidupku. Bolang
yang selalu tanya Aku, udah makan belum? Atau telfon kalau aku udah jam 10
malam belum dirumah, bolang yang nungguin Aku diruang tamu menunda tidurnya
untuk nungguin aku pulang, Bolang yang tanya gimana dengan sekolahku Bolang
juga yang selalu kasih semangat buat Aku
untuk pacu belajar, bolang juga yang selalu ku minta uang nya untuk keperluanKu.
Tapi sekarang terasa banget Bolang udah gak ada lagi, udah gak ada lagi suara
nasehat, dan didikan yang aku dengar, udah gak pernah ada lagi suara Tawanya,
gak ada lagi tubuhnya yang minta tolong di urut, yang minta tolong di ambilkan
air minum atau dibleikan obatnya ke apotik.
Bolang.. tulisan ini kutulis walaupn kam udah gak
ada lagi, tapi Aku akan mengenang kam selalu, aku akan selalu kirikmkan doa
supaya Tuhan Yesus kasih tempat terbaik untuk kam di sorga .”
Aku sering mengingat bolang, aku lihat fotonya aku
fikirkan semua kenangan tentang dia aku sering tanya dalam hati “ BolangKu..BapakKu..
kapan lagi kita ketemu Pak? Kapan lagi kita bisa ngobrol pak? Kapan lagi bisa
ku salam kam Bolang ?” tapi itu semua udah.. udah kami gak akan pernah ketemu
lagi didunia ini. Sampai ketemu di Sorga di kehidupan kekal yang Tuhan Yesus
sediakan untuk kita semua Bolang.
“Kata Yesus kepadanya:
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Semua orang selalu menghibur aku
mereka bilang “Yaudah lah, jangan sedih Tuhan punya rencana yang terbaik” di
wajah aku hanya mengangguk “Iya”, tapi dalam hati aku berontak aku berkata “
iyaa karena bukan kamu yg ngerasain apa yang aku rasain, kamu gak di posisi
aku”.
Buat temen-temen yang udah baca postingan aku ini,
makasih kalian udah baca sampai akhir tulisan Aku ini, mungkin ada yang beranggapan
kalo aku ini berlebihan, berlebihan sedihnya, berlebihan nulis2 kayak gini.
Memang Aku BERLEBIHAN tapi Pesan buat kalian, jangan pernah sia-siakan orang
yang kalian sayangi. Coba kalian tatap orang tua kalian atau orang yg kalian
sayangi tatap wajah itu bersyukur kalau masih ada mereka disamping kalian,
bersyukur kalo mereka masih marahin kalian. Karena suatu hari nanti kalo Tuhan
udah panggil mereka untuk pulang udah gak akan ada lagi sosok itu, kemana Pun
kalian cari di dunia ini mereka udah gak ada lagi. Sayangi jangan sia-siakan
selagi masih bisa senangkan mereka.
Terimakasih
Ams 17:6
Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah
nenek moyang mereka.